Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

TERNYATA BEGINI RAHASIA KESUKSESAN MARK ZUCKERBERG SI PENDIRI FACEBOOK



Mark dan Facebook adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Hal tersebutlah yang membuat Mark menjadi orang muda terkaya di dunia hanya dalam waktu 10 tahun saja. Lalu, apakah yang dilakukan Mark hingga bisa membangun sebuah raksasa sosial media? Berikut ulasannya.

1. Punya Visi


Awalnya si Mark tidak berpikir untuk menghasilkan uang dari Facebook. Namun, dia mempunyai visi agar dunia dapat lebih terhubung serta terbuka, oleh karena itulah Mark menciptakan social media bernama Facebook. 

Selain itu, Mark merupakan orang yang rendah hati, dia tidak suka memamerkan kekayaannya serta membuang-buang uang. Mark mempunyai visi yang lebih mulia. Walaupun telah berjaya dengan adanya Facebook. Namun, Mark tetap mendorong dirinya serta para staff Facebook untuk mengeluarkan semua pikiran kreatif yang dimiliki ketika bekerja.
2. Tidak Takut Gagal
Senitmen negatif yang dilontarkan oleh raksasa teknologi pendahulunya bukan menjadi kegagalan untuk si Mark. Justru dia lebih tertantang untuk bereksperimen dengan hal baru serta berani mengambil resiko dalam melakukan sebuah eksperimen untuk mencapai kesuksesan di usia muda.
Pada awal berdirinya Facebook. Para petinggi Google serta Yahoo menganggap Facebook sebagai kerjaan anak iseng belaka. Namun sekarang, Facebook membuat mereka menarik kata-katanya sendiri.
3. Keluar Dari Zona Nyaman
Mana ada orang yang dapat meraik kesuksesan dengan bertele-tele, enak-enakan saja. Kalau kamu menerima warisan dari Bill Gates mah beda lagi. Jika kamu ingin sukses. kamu juga harus rela jauh dari orang terkasih serta melakukan kegiatan yang tidak dilakukan kebanyakan orang.
Mark yang jadwalnya sangat padat merelakan waktu istirahatnya untuk kegiatan yang dia sendiri juga tidak menyukainya. Contohnya dengan berkeliling dunia yang bertujuan untuk membicarakan tentang visinya kepada publik.
4. Bersedia Menerima Kritik
Tidak semua orang mau untuk merima sebuah kritikan. Namun, berbeda dengan si Mark yang justru berterima kasih kepada orang yang mengkritiknya maupun memberinya saran. Hal tersebut dikarenakan hal itu dianggap baik olehnya serta mampu mengobarkan semangatnya dalam berinovasi.
Salah satu contohnya adalah ketika si Mark mengajak para karyawan Facebook untuk menonton film yang didedikasikan untuk dirinya yakni The Social Network. Padahal film tersebut kurang bagus, namun si Mark tetap menerima hal tersebut dengan lapang dada.
5. Tidak Perlu Mengendalikan Semua Bidang
Mark yang merupakan seorang eksekutif muda menganggap bahwa dirinya tidak perlu mengendalikan pada semua bidangnya. Mark mengerti kapan dia harus mengambil sebuha kepustusan serta kapan dia akan melepaskan kendali terhadap karyawannya.
Salah satu kebebasan Mark terhadap pegawai Facebook adalah tersedianya aplikasi penerjemah pada halaman Facebook. Ternyata fitur tersebut tanpa persetujuan Mark sama sekali.
6. Membangun Relasi Dengan Tepat
Mark dahulunya merupakan seseorang yang mempunyai teman yang sedikit. Namun sekarang, Mark telah berubah menjadi sesorang yang memiliki banyak teman dengan "interest" yang tepat seperti Sean Parker dari Napster serta Peter Thiel dari Linkedln. Mark memiliki kebiasaan membangun hubungan bisnis terhadap orang-orang dengan "interest" yang tepat.
Di dunia ini tidak ada seorang pemimpin perusahaan yang dapat mengendalikan perusahaan tersebut dengan baik secara mandiri. Si Mark meraih kesuksesan dengan Facebook karena dia berusaha untuk mempererat hubungan terhadap orang dengan "interest" yang tepat.