Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

10 PERILAKU ISTRI DURHAKA KEPADA SUAMI


KABARMANUSIA-Jadi bukan hanya Suami saja yang bisa durhaka, istri pun berpeluang durhaka. Jika suami bisa berbuat dosa, istri pun dapat berbuat dosa. Namanya manusia, tak lepas dari yang namnya dosa.

Tentu setiap orang pasti menginginkan dapat membina sebuah keluarga yang indah dan baik, di mana terdapat keharmonisan serta kebahagian dalam hubungan yang terjalin di dalam rumah tangga tersebut, sehingga besar kemungkinan keluarga yang mereka bina akan baik-baik.
Akan tetapi, banyak dari para istri yang kurang memahami tentang arti pentingnya hal itu, bahkan baik disadari ataupun tidak mereka justru melakukan hal-hal yang mendurhakai suaminya,
Meskipun tidak semua istri begitu,tetapi ada banyak faktor yang dapat menyebabkan perilaku durhaka istri terhadap suami diantarnya adalah sebagai berikut :

1.Tidak Taat Kepada Suami (TTKS)

Sikap yang ini adalah membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melakukan tidak taat kepada suami  adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak suka pada kedudukan yang Tuhan telah tetapkan untuknya.
Seorang istri taat kepada suami akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Tuhan , karena tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Tuhan. Ia akan taat kapan pun, dalam situasi apapun, senang maupun susah, lapang maupun sempit, suka ataupun duka. Ketaatan istri seperti ini sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.
2.Cemburu Yang Berlebihan (CYB)
Ciri ciri istri durhaka terhadap suami selanjutnya terletak pada rasa kecemburuan, hal ini banyak tak disadari oleh para istri. Salah satu sifat alami manusia, terutama kaum hawa adalah cemburu. Cemburu boleh saja, asal memiliki dasar dan masih berada dalam batas kewajaran. Rasa cemburu seorang istri terhadap suaminya menurut syariat islam adalah apabila suami melakukan kemaksiatan seperti berzina, mendzalimi istri, mengurangi hak-hak istri, dan lain sebagainya.
Rasa cemburu seorang istri akan menjadi suatu bentuk kedurhakaan terhadap suami apabila cemburu tersebut tidak memiliki dasar berupa fakta atau bukti dan cemburu yang terlalu berlebihan (cemburu buta).
3.Kurang Berterima Kasih (KBK)
Tidak jarang, seorang suami tidak mampu memenuhi keinginan sang istri. Apa yang diberikan suami jauh dari apa yang ia harapkan. Ia tidak puas dengan apa yang diberikan suami, meskipun suaminya sudah berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan keinginan-keinginan istrinya.
Istri kurang bahkan tidak memiliki rasa terima kasih kepada suaminya. Ia tidak bersyukur atas karunia Tuhan yang diberikan kepadanya lewat suaminya. Ia senantiasa merasa sempit dan kekurangan.
4.Tidak Suka Pada Keluarga Suami (TSPKS)
Hubungan pernikahan tidak hanya bertujuan untuk menyatukan dua insan yaitu lelaki dan perempuan ke dalam hubungan yang sah, akan tetapi suatu pernikahan juga bertujuan untuk menyatukan dua keluarga. Kecintaan, kasih sayang, dan penghormatan seorang suami akan semakin bertambah apabila istrinya mampu menempatkan dirinya dengan baik dalam keluarga si suami.
Akan tetapi terkadang seorang istri menuntut agar perhatian dan kasih sayang suami hanya ditujukan padanya saja, tanpa menyadari bahwa suami juga memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orangtuanya. Hal inilah yang sering menyebabkan kecemburuan istri pada keluarga suami dan berupaya untuk menjauhkan suami dari keluarganya.
5.Tidak Menjaga Penampilan (TMP)
Terkadang, seorang istri berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah, ketika hendak bepergian, menghadiri undangan, ke kantor, mengunjungi saudara maupun teman-temannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau ketika ada acara lainnya di luar rumah. Keadaan ini sungguh berbalik ketika ia di depan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, cukup hanya mengenakan pakaian seadanya: terkadang kotor, lusuh, dan berbau, rambutnya kusut masai, ia juga hanya mencukupkan dengan aroma dapur yang menyengat.
Jika keadaan ini terus menerus dipelihara oleh istri, jangan heran jika suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar ketimbang di rumah. Semestinya, berhiasnya dia lebih ditujukan kepada suami Janganlah keindahan yang telah dianugerahkan oleh Allah diberikan kepada orang lain, padahal suami nya di rumah lebih berhak untuk itu.
6.Sibuk Diluar Rumah (SDR)
Seorang istri terkadang memiliki banyak kesibukan di luar rumah. Kesibukan ini tidak ada salahnya, asalkan mendapat izin suami dan tidak sampai mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Jangan sampai aktivitas tersebut melalaikan tanggung jawab nya sebagai seorang istri. Jangan sampai amanah yang sudah dipikulnya terabaikan.
Ketika suami pulang dari mencari nafkah, ia mendapati rumah belum beres, cucian masih menumpuk, hidangan belum siap, anak-anak belum mandi, dan lain sebagainya. Jika hni terjadi terus menerus, bisa jadi suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar atau di kantor.
7.Kurang Menjaga Perasaan Suami (KMPS)
Kepekaan suami maupun istri terhadap perasaan pasangannya sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya konflik, kesalahpahaman, dan ketersinggungan. Seorang istri hendaknya senantiasa berhati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatannya agar tidak menyakiti perasaan suami, ia mampu menjaga lisannya dari kebiasaan mencaci, berkata keras, dan mengkritik dengan cara memojokkan.
Istri selalu berusaha untuk menampakkan wajah yang ramah, menyenangkan, tidak bermuka masam, dan menyejukkan ketika dipandang suaminya.
8.Mengungkit Kebaikan Yang Dilakukan (MKYD)
Tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang, termasuk seorang istri pernah melakukan kebaikan, meskipun hanya sebiji kurma. Akan tetapi akan menjadi sebuah bentuk kedurhakaan apabila seorang istri mengungkit-ungkit kebaikan yang telah ia lakukan terhadap suami atau keluarganya.
Bahkan menganggap bahwa kebaikan yang dilakukan suami terhadapnya tidak lebih besar dari kebaikan yang ia lakukan. Hal ini tentu akan menyakiti perasaan sang suami.
9.Menuntut Kesempurnaan Dalam Rumah Tangga(MKDR)
Segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak sempurna, termasuk sebuah rumah tangga. Karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Ketika seorang wanita melihat film atau dengan membaca novel yang mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga yang dianggapnya sempurna, maka ia pun berangan ingin memiliki hal yang sama.
Dan ketika telah menikah, kemungkinan besar ia akan kaget dan bisa jadi tidak bisa menerima dengan kehidupan berkeluarga yang dijalaninya, di mana kehidupan tersebut tidak sama dengan apa yang ia angankan sebelumnya. Lalu ia pun menuntut suami agar memenuhi kesmpurnaan yang ia inginkan tanpa menyadari bahwa semua hal itu tidak sama, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri, termasuk dalam sebuah keluarga.

10.Suka Memarahi Suami (SMS)

Tak selayaknya seorang istri memarahi suaminya. Namun, ada ternyata istri yang hanya karena hal sepele kemudian memarahi suaminya,sungguh ini adalah perilaku yang tidak baik dilakukan oleh istri dan menurut hukum Agama manapun seseorang yang tidak taat kepada suaminya ( suka memarahi suaminya) maka sesungghunya,tidak menutup kemungkinan dinerakalah tempatnya kelak nanti.